Kamis, 27 November 2014

   
  PROPOSAL PROYEK SAINS

RANCANG BANGUN

Menjadi Pembicara Seminar Nasional di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta

 JUDUL

Ecogreen Water Treatment Revolution With Nano Filter Technology Sebagai Solusi Pencegahan Banjir dan Kekurangan Air Bersih




 Oleh :


Supriady R.P Siregar          150510130057




ABSTRAK

 Abstrak- Indonesia adalah negara kepulauan dengan curah hujan tinggi sekitar 2000-4000 mm/tahun. Hal ini merupakan salah satu aset sumber daya alam yang potensial jika digunakan secara efektif dan efisien. Akan tetapi, kurangnya manajemen saluran air menyebabkan banjir di musim hujan dan krisis air bersih di musim kemarau. Air bersih merupakan kebutuhan pokok dasar yang harus tersedia setiap saat. Air harus tersedia bagi manusia dalam membangun sarana dan prasarana kehidupannya. Ecogreen water treatment revolution with nano filter technology adalah sebuah gagasan penanggulangan banjir dan penyediaan pasokan air bersih pada musim kemarau untuk kepentingan umum. Sistem ini dibuat untuk memaksimalkan daya serap tanah terhadap air yang jatuh ke permukaan tanah. Sistem ini juga memiliki keunggulan dalam hal filter air yang dapat memastikan air yang masuk ke penampungan bebas dari rough material dan debu kotor. Air hujan yang dikumpulkan akan diolah kembali dengan nano filter technology, kemudian akan dibagikan ke rumah penduduk dalam bentuk air minum yang sudah steril dan sudah memenuhi kriteria layak di konsumsi. Langkah pertama pembangunan water poolder system di tengah komplek perumahan guna meminimalkan potensi banjir. Air hujan dapat tersalurkan ke dalam water poolder tank dan secara langsung air akan menjadi bahan baku pengolahan air bersih pada integrating treatment system dengan nano filter technology. Sistem ini dapat menetralisir pH (potensial hidrogen) air yang masam ataupun basa menjadi netral dan tidak berbahaya. Dasar utama dari sistem filter ini adalah osmosis theory sehingga air yang mengalir melalui membran (semi permeable membrane) dari konsentrasi yang lebih tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah. Sehingga hanya molekul air murni dan mineral organik yang bermanfaat melewati membran ini. Oleh karena itu kualitas air hasil pengolahan nano filter technology dapat dijamin kualitasnya.

Kata Kunci : Banjir, Curah Hujan Tinggi , Kemurnian Air, Krisis Air, Nano Filter Technology, Water Poolder.


Ciptakan Solusi Penyediaan Air Bersih, Mahasiswa Unpad Raih Juara 2 Paper Competition Pestagama 2014

[Unpad.ac.id, 18/11/2014] Krisis air menjadi masalah krusial di negeri ini. Kekeringan di musim kemarau dan potensi banjir ketika musim penghujan menjadi bencana yang sampai saat ini sulit ditangani. Ada harapan yang dialamatkan kepada kaum intelektual untuk mengatasi problematika tersebut.

Tiga mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian  Unpad yang meraih juara 2 Pestagama 2014 di UGM Yogyakarta *
Tiga mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad yang meraih juara 2 Paper Competition Pestagama 2014 di UGM Yogyakarta *

Salah satu upaya meningkatkan fungsi air bagi kesejahteraan masyarakat, 3 orang mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad menciptakan ecogreen water treatment system, sebuah solusi penyediaan air bersih di masa depan. Sistem ini dapat menampung air di water polder tank dan mengubahnya menjadi air bersih yang siap dikomsumsi masyarakat.
Adalah Supriady RP Siregar, Moch Firman Akbar, dan Rizki Barkah Aulia yang menciptakan alat tersebut. Keadaan alam Indonesia yang rentan oleh bencana akibat air menjadi ide awal pembuatan alat. Proses perancangan alat ini juga didukung oleh dosen mereka, Dr. Rija Sudirja, S.P., M.T.
“Dengan alat kami, sistem ini dapat menampung air hujan yang turun dengan rata-rata intensitas 2000 sampai 4000 mm agar tidak memasuki bencana pada saat musim hujan, kita menyimpannya lalu diolah dengan nano filter teknologi, dan hasilnya didistribusikan kembali ke masyakarat,” jelas Supriady saat diwawancarai Humas Unpad, Senin (18/11).
Cara kerjanya, air ditampung di water polder tank. Dalam tangki tersebut, ada proses penyaringan air oleh zat karbon aktif, silica, dan ziolit. Selanjutnya, air akan dilanjutkan ke triple nano filter untuk dilakukan treatment sehingga menjadi air yang dapat diminum. Filter tersebut terdiri dari 3 unsur, yaitu filter kotoran, filter ion kation, dan filter garam.
“Proses filterisasi tersebut menggunakan teori osmosis. Air yang masuk akan ditekan dari konsentrai tinggi ke konsentrasi yang paling rendah sehingga air dapat dijamin kualitasnya,” tambahnya.
Meskipun siap minum, air disaring lagi oleh UV Light System. Tujuannya agar patogen yang masih lolos dari saringan sebelumnya dapat benar-benar mati sehingga kemurniannya terjamin 99% dan siap disalurkan kembali ke rumah warga melalui pipa. Supriady menambahkan, air apapun dapat diubah menjadi air bersih melalui alat tersebut.
Dengan alat tersebut, suatu daerah dapat terbebas dari banjir akibat air tertampung dengan baik. Air pun dapat diproduksi menjadi air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan warga. Di bidang pertanian, alat ini pun dapat mengalirkan air bersih untuk keperluan irigasi.
“Kita juga bisa menanam tanaman di atasnya. Caranya, kita gali tanah, dipasangkan alat ini lalu dilapisi dengan terpal dan ditimbun tanah. Di atasnya kita tanami tanaman yang airnya diambil dari alat tersebut,” tambah Firman.
Dengan alat ini, ketiganya berhasil meraih juara II kategori Paper Competition pada Pekan Sains Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (Pestagama) 2014 di Yogyakarta pada 31 Oktober – 3 November lalu. Penemuannya berhasil mengalahkan 127 peserta lainnya yang berasal dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Terpilih menjadi 3 besar, ketiganya berkesempatan mempresentasikan penemuannya pada acara Seminar Nasional yang menjadi rangkaian dalam kegiatan tersebut. Akhirnya, ketiganya meraih juara 2 bersama-sama dengan tim dari Institut Pertanian Bogor pada juara 1, dan tim Universitas Pancasila pada juara 3.
“Pada waktu itu, kita tidak pernah memiliki target jadi juara. Kita santai saja, yang penting keikutsertaan kami hanya untuk cari pengalaman dan mengembangkan diri,” ujar Supriady.
Ke depannya, alat ini akan terus dikembangkan lagi oleh ketiganya agar dapat benar-benar diaplikasikan langsung oleh masyarakat. Saat ini, telah ada tawaran dari PT Pertamina Persero untuk memproduksi alat tersebut. Supriady sendiri yakin alat ini dapat diterapkan pada berbagai kawasan strategis properti.
“Kami hanya ingin menyejahterakan masyarakat. Menjadi mahasiswa Unpad merupakan anugerah tersendiri bagi kami, tetapi ketika kami dapat berkarya dan berkontribusi bagi banyak orang, itu merupakan anugerah bagi banyak orang. Itu moto kami,” ujar Supriady mantap.*
Laporan oleh: Arief Maulana / eh


http://www.unpad.ac.id/2014/11/ciptakan-solusi-penyediaan-air-bersih-mahasiswa-unpad-raih-juara-2-paper-competition-pestagama-2014/

Deklarasi Ilmuan Muda Indonesia "Urban Resilience and Infrastructure"

DEKLARASI
Peserta Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia, MIPA Untuk Negeri 2014
Subtema: Urban Resilience and Infrastructure
                     Kami, peserta Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia Mipa Untuk Negeri 2014 bidang “Urban Resilience and Infrastructure” menyatakan deklarasi solusi yang kami tawarkan atas permasalahan kesenjangan sosial dan infrastuktur perkotaan kepada pemerintah Indonesia sebagai berikut :
  1. Perlunya pemerintah membangun pendidikan budaya berbasis perilaku lokal, berwawasan nasional dengan pendekatan Human Center Development System.
  2. Perlunya pemerintah mengelola transmigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan lebih baik.
  3. Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Pemerintah Pusat perlu memberikan pembekalan skills kepada penduduk yang melakukan urbanisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan PKH (Pertimbangan Kelayakan Hidup) yang menentukan diizinkan atau tidak diizinkannya seseorang masuk ke kota besar untuk tinggal.
  4. Perlunya pemerintah mengembangan Sekolah Kejuruan berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan pendidikan.
  5. Perlunya pemerintah memperketat dan atau merevisi ulang regulasi peraturan pemerintahterkait urbanisasi.
  6. Perlunya pemerintah daerah mengembangankan Sektor Unggulan Daerah spesifik untuk memperbanyak lapangan pekerjaan di desa, misalnya Sektor Unggulan Daerah berbasis agroindustri dan agrobisnis.
  7. Pemerintah pusat dan daerah wajib melakukan kerjasama untuk mengatur regulasi pemberitaan media (baik online/offline/televise/radio) terkait potensi dan keberhasilan daerah serta lapangan pekerjaan atau kemajuan suatu daerah. Misalnya, pemerintah pusat memberikan aturan terkait penyiaran televisi swasta di Indonesia dengan mewajibkan seluruh televisi swasta menayangkan Profile Daerah secara bergantian satu pekan sekali.
  8. Perlunya pemerintah membentuk Sekolah Orang Tua untuk mengakselerasi pengetahuan generasi terdahulu terkait era millennium dan cara beradaptasi di dalamnya, misalnya titik tekan untuk bidang pendidikan, tempat tinggal yang layak bagi anak, food safety, dll. Hal ini untuk membantu kemajuan pendidikan karakter yang diberikan pada anak masa kini.
  9. Pentingnya mentransmisikan ruang kosong dan ruang kumuh menjadi ruang publik.
  10. Perlunya pemerintah mengizinkan/merekomendasikan pembentukan LSM mahasiswa di bidang Urban and Resilience Infrastructure.
  11. Membangun Sekolah Orang Tua

Dideklarasikan di Universitas Indonesia
       Depok, 23 Agustus 2014
Atas Nama Ilmuwan Muda Indonesia
Ketua Forum   : Supriady R.P. Siregar / Universitas Padjadjaran
Moderator       : Moh Faza Rosyada / Universitas Gadjah Mada
Sekretaris        : Ditha Inawati Sam / Universitas Indonesia

                          Peserta Perwakilan Mahasiswa Universitas Se- Indonesia

Pembacaan deklarasi Oleh Supriady R.P Siregar
Kesempatan Bertanya Kepada Bapak Nanoteknologi Indonesia