Indonesia adalah negara
berkembang yang sangat luas wilayahnya dan terdiri atas puluhan provinsi serta
ribuan pulau yang membentuk gugus kepulauan yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Pulau-pulau Indonesia yang terbentang dalam keberagaman wilayah
geografis menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam, bahasa, maupun
budaya. Namun disisi lain, kelebihan tersebut mampu menjadi permasalahan
kompleks apabila tidak dapat disikapi dengan bijak dan dikelola dengan baik
oleh berbagai pihak dinegeri ini. Dalam satu negara yang maju maupun yang
sedang berkembang ada beberapa sektor penting yang salah satunya adalah sektor Pertanian negara tersebut. Beberapa bulan yang lalu baru
saja di lakukan sensus pertanian di Indonesia. Tetapi bagaimana kabar Pertanian
di Indonesia ?
Sektor pertanian Indonesia merupakan
salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan
perekonomian Indonesia, karena sektor pertanian merupakan sektor yang sangat
banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk bangsa ini
tergantung pada sektor pertanian. Perlu juga kita ketahui bahwa kebijakan
Pemerintah Indonesia sampai saat ini dalam sektor pertanian juga memiliki
tujuan umum untuk memajukan pertanian,mengusahakan agar pertanian menjadi lebih
produktif, efisiensi produksi naik dan akibatnya tingkat penghidupan dan
kesejahteraan petani meningkat.
Pada kenyataannya perjalanan
pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan
hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan
kontribusinya pada pendapatan nasional. Sebagai contoh kecil pembangunan
pertanian di Indonesia belum menunjukkan hasil yang maksimal yakni belum meratanya
dan terfasilitasi dengan baik pertanian
di daerah pedesaan, penggunaan teknologi yang masih sederhana,
sangat dipengaruhi oleh musim, wilayah pasarnya lokal, serta pasar komoditi
pertanian yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi
eksploitasi harga yang merugikan petani.
Selain pembangunan pertanian
Indonesia yang belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih ditambah lagi
dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan pertanian tersebut
seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non
pertanian) yang semakin tidak terkendali, kurangnya penyediaan benih bermutu
bagi petani, serta kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang.
Jika kita lakukan
perbandingan pemakaian tenaga kerja di sektor pertanian, ternyata Indonesia
tergolong sangat besar dibanding negara lain. Di Amerika Serikat kurang lebih
0,002 Kw/ha, Jepang 0,014 Kw/ha, sedangkan Indonesia 0,127 Kw/ha. Tetapi petani
di Jepang dan Amerika Serikat jauh lebih intensif dibanding petani di
Indonesia.
Hal
yang menyebabkan pertanian di Jepang dan Amerika Serikat jauh meninggalkan
Indonesia dalam jangka waktu yang sama adalah produktivitas petani. Yang utama
dalam produktivitas petani Jepang dan Amerika Serikat adalah terjadinya
perbaikan yang esensial dalam praktik pertanian Jepang dan Amerika Serikat sesuai
dengan produksi kecil yang efisien, sedangkan di Indonesia efisiensi diartikan
sebagai kedayagunaan suatu sumber tenaga dapat menangani suatu lahan masih
belum mendapat perhatian secara serius dari pemerintah padahal kita ketahui bahwa
fungsi perbaikan pertanian adalah menaikkan pendapatan Nasional, kesejahteraan,
taraf hidup serta daya beli petani yang tinggi.
Hambatan yang paling sering terjadi
diberbagai daerah di Indonesia sehingga produktivitas pertanian Indonesia
rendah adalah lambatnya kemajuan teknologi pertanian. Kontras teknologi selalu
dipersoalkan. Tingkat teknologi yang rendah menyebabkan petani sulit memperoleh
hasil yang baik dalam proses produksi yang maksimal. Kehilangan hasil dalam
proses produksi sangat besar, sementara biaya yang diperlukan sangat tinggi. Contoh
paling sederhana adalah dalam memanen padi. Untuk 9 kg gabah harus dibayar 1 kg
gabah. Jika total hasil panen padi (dalam satu musim tanam) dalam 1 ha adalah 9
ton gabah, maka biaya pemanenan yang dikeluarkan sebesar 1 ton gabah.
Dari
sekian banyak permasalahan yang membelenggu pertanian Indonesia ada beberapa
hal yang mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah bersama pemerhati pertanian agar
tujuan dan harapan pemerintah tehadap pertanian Indonesia dapat tercapai, yakni
: (1) Perbaikan
infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan
pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil
penelitian ilmuwan lokal. (2) Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan
kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian,
pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta
pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian, dan mempermudah
akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK. (3)
Perimbangan muatan informasi yang berkaitan
dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk
publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada. (4) Melibatkan
Mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan bimbingan
massal pertanian, peningkatan daya saing Mahasiswa dalam kewirausahaan serta
dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.
Selain
beberapa hal diatas yang dapat membantu perbaikan pertanian perlu juga
dilakukan beberapa inovasi terbaru seperti pembangunan pertanian menganut
pendekatan industri bukan lagi agraris, yang artinya menangani pertanian secara
industri bukan lagi tergantung sepenuhnya kepada faktor alam. Pengertian
industri dalam hal ini bukan semata-mata mendirikan pabrik, tetapi yang lebih
mendasar adalah mentransformasikan budaya (pola pikir, sikap mental dan
perilaku) masyarakat industri di kalangan para petani.
Alternatif
inovasi pertanian industri antara lain dapat dikembangkan dengan peningkatan
penggunaan alat dan mesin pertanian dalam pengolahan tanah dan penanganan pasca
panen. Salah satu keuntungan yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan
efisiensi dan produktivitas pemanfaatan sumber daya alam.
Untuk
hasil yang lebih baik, harapan kita bersama dalam pelaksanaannya harus meliputi
langkah-langkah nyata untuk meningkatkan akses kepada aset produktif berupa
teknologi yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang
lebih maju dan lebih bermanfaat termasuk antara lain pengolahan tanah,
pemberian air, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pengendalaian hama dan
penyakit, dan pemanenan secara bijaksana.
Di
samping alternatif inovasi pertanian industri perlu juga dilakukan kebijakan
pengaturan harga untuk melindungi petani produsen dengan cara pemerintah dapat
mengeluarkan kebijakan-kebijakan khusus dalam kelembagaan perdagangan dengan
cara pengaturan harga komoditi barang petani disesuaikan dengan pengeleluaran yang
dihabiskan petani, tetapi dengan tekanan pada perubahan mata rantai pemasaran
harus dari produsen ke konsumen, dengan tujuan utama untuk memperkuat daya
saing petani.
Pembangunan
pertanian juga harus diarahkan pada terciptanya tenaga petani yang terampil
dalam mengelola usaha taninya. Juga terbentuknya masyarakat petani yang maju, bersemangat
profesional sehingga mampu menghadapi tantangan dan permasalahan dalam
melaksanakan usaha taninya.
Harapan kita di masa yang
akan datang pembangunan pertanian Indonesia harus terlaksana dengan maksimal
agar kesejahteraan petani Indonesia lebih baik dan pendapatan Nasional
Indonesia lebih besar sehingga Indonesia menjadi negara yang maju dibidang
pertanian.
Tidak
hanya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih baik dan maksimal tetapi pada
masa yang yang akan datang pertanian Indonesia dihadapkan pula pada tantangan
untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era
demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Demokratisasi
ini dapat dilakukan dengan mendengarkan keluhan warga tentang sarana kehidupan
sekitar, apa keinginan warga terhadap kebutuhannya, serta memotivasi warga
untuk dapat lebih pro aktif secara swadaya menciptakan pembangunan dengan
keterlibatan dari segala pihak untuk memfasilitasi pelaksanaan segala program –
progaram petani.
Dengan adanya demokratisasi, pertanian
di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian
yang berdaya saing tinggi namun juga harus mampu mengembangkan pertumbuhan
daerah serta pemberdayaan masyarakat di daerah.
Pertanian tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan masyarakat di negeri ini. Untuk itu, upaya perbaikan
pertanian Indonesia tidak bisa lagi ditunda-tunda demi kesejahteraan seluruh
warga Indonesia terutama petani Indonesia. Segeralah pemerintah beserta
pemangku kepentingan dinegeri ini memberikan gagasan terbaik tanpa mengambil
keuntungan pribadi demi pembangunan pertanian Indonesia.
Dengan terlaksananya dengan
baik penyelesaian permasalahan pertanian Indonesia maka semua permasalahan yang membelenggu
pertanian di negeri ini akan terselesaikan dengan baik dan pasti akan mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak
pembangunan bangsa.